27 November 2010

Diskusi Membantu Mahasiswa Lebih Open Mind

Menanggapi tulisan oleh dosen saya, Ibu Yuyuk, saya sangat menyetujuinya.

Menurut saya diskusi adalah sarana pembelajaran terbaik yang diterapkan pada mahasiswa, karena mahasiswa bukan lagi anak sma yang diarahkan pemikirannya. Mahasiswa adalah sosok yang sehurusnya (bahkan wajib) memiliki gagasan-gagasan atau pemikiran-pemikiran sendiri, tapi tentu dengan landasan-landasan yang sesuai. Namun terkadang ada beberapa dosen (maaf) yang seakan-akan tidak menempatkan kita sebagai mahasiswa, atau terkadang terjadi diskusi, hanya tidak berjalan maksimal... padahal mahasiswa itu harus dibangkitkan semangat berpendapatnya dan kreatifitas berpikirnya.

Karena itu saya sangat setuju jika proses diskusi diterapkan seperti gagasan Ibu Yuyuk, dimana dosen memberi pertanyaan dan mahasiswa menjawab, serta ada point tambahan.

Namun saya berpendapat alangkah baiknya sesekali proses diskusi seperti ajang curhat atau lebih dikenal istilah Brainstorming. Jadi Dosen sebelumnya (sebelum kelas selanjutnya diadakan) menwarkan pembahasan pokok inti, dan nantinya saat diskusi mahasiswa lah yang memberikan informasi serta pendapat mereka. Sehingga nantinya satu kelas ini akan ada timbal balik antar mahasiswa, dan dengan dosen, serta membangkitkan semangat mahasiswa untuk bersaing dengan rekan-rekannya secara sehat.
Dari sini pula dalam berpendapat mahasiswa tidak hanya terpacu pada pertanyaan dan memberikan pendapat umum, tapi mahasiswa bisa lebih mengarah ke pendapat khusus
. Menurut saya disinilah manfaat diskusi membangun mahasiswa lebih kreatif dalam pembelajarannya.

Mungkin kendala yang terjadi biasanya pada diskusi itu adalah ruangan... maksud saya penempatan tempat duduk juga berpengaruh jalannya diskusi.. terutama pada ruang yang lebih besar (memanjang ke belakang)... alasan saya adalah ruang besar berpotensi memecahkan konsentrasi mahasiswa terutama jika ia mendapatkan tempat duduk 3 baris dari belakang.... jadi saran saya adalah sebagai berikut :
Jika ruangnya besar... posisi tempat duduk lebih dibuat melingkar atau setengah melingkar, dan menempatkan mahasiswa yang sering duduk di belakang lebih dekat dengan dosen... (jarak duduk dosen sebaiknya tidak jauh dengan mahasiswa)
Jika ruangnya kecil dan tidak memungkinkan memindahkan posisi, itu tidak masalah karena kapasitasnya kecil, dan semua sudah tertuju pada dosen..

Jadi pada intinya saya setuju dengan pemikiran Ibu Yuyuk.. terimakasih.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar